Senin, 27 Februari 2012

Pengertian pembelajaran

Pembelajaran

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman.[1] Definisi sebelumnya menyatakan bahwa seorang manusia dapat melihat perubahan terjadi tetapi tidak pembelajaran itu sendiri.[1] Konsep tersebut adalah teoretis, dan dengan demikian tidak secara langsung dapat diamati:
Anda telah melihat individu mengalami pembelajaran, melihat individu berperilaku dalam cara tertentu sebagai hasil dari pembelajaran, dan beberapa dari Anda (bahkan saya rasa mayoritas dari Anda) telah "belajar" dalam suatu tahap dalam hidup Anda. Dengan perkataan lain, kita dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran telah terjadi ketika seorang individu berperilaku, bereaksi, dan merespon sebagai hasil dari pengalaman dengan satu cara yang berbeda dari caranya berperilaku sebelumnya[2].

Bahasa Pijin

Pada bulan November 2004 saya mendapat kesempatan berkunjung ke Kampung Tugu di daerah Semper, Kecamatan Koja Jakarta Utara. Pada waktu itu kebetulan hari Minggu dan di Gereja Tugu sedang ada kebaktian. Sebagian besar jemaatnya terdiri dari masyarakat kampung Tugu sendiri. Sebelum melihat-lihat gereja Tugu saya singgah di pemakaman penduduk kampung Tugu. Yang menarik adalah inskripsi pada batu-batu nisan yang hampir semuanya memakai nama keluarga misalnya Quiko, Abrahams, Michiels, Andries, Browne, Salomons dan lain-lain. Ini jelas bukan nama keluarga orang Belanda atau orang Maluku atau suku bangsa lain di Indonesia. Ini bukan nama bangsa Eropa tetapi nama-nama keluarga penduduk kampung Tugu yang dimakamkan di sini.

Bahasa gaul

Bahasa Gaul

Bahasa Gaul, Bahasa prokem merupakan bahasa pergaulan. Bahasa ini kadang merupakan bahasa sandi, yang dipahamu oleh kalangan tertentu. Bahasa ini konon dimulai dari golongan preman. Bahasa gaul adalah dialek nonformal baik berupa slang atau prokem yang digunakan oleh kalangan tertentu, bersifat sementara, hanya berupa variasi bahasa, penggunaannya meliputi: kosakata, ungkapan, singkatan, intonasi, pelafalan, pola, konteks serta distribusi.
Bahasa gaul pada umumnya digunakan sebagai sarana komunikasi di antara remaja sekelompoknya selama kurun tertentu. Hal ini dikarenakan, remaja memiliki bahasa tersendiri dalam mengungkapkan ekspresi diri. Sarana komunikasi diperlukan oleh kalangan remaja untuk menyampaikan hal-hal yang dianggap tertutup bagi kelompok usia lain atau agar pihak lain tidak dapat mengetahui apa yang sedang dibicarakannya. Masa remaja memiliki karakteristik antara lain petualangan, pengelompokan, dan kenakalan. Ciri ini tercermin juga dalam bahasa mereka. Keinginan untuk membuat kelompok eksklusif menyebabkan mereka menciptakan bahasa rahasia (Sumarsana dan Partana, 2002:150).
Bahasa akan selalu berkembang sesuai dengan latar belakang sosial budaya pemakainya, baik berdasarkan kondisi sosiologis maupun kondisi psikologis dari penggunanya. Oleh karena itu, dikenal ada variasi atau ragam bahasa pedagang, ragam bahasa pejabat/politikus, ragam bahasa anak-anak, termasuk ragam bahasa gaul. Hal tersebut merupakan perilaku kebahasaan dan bersifat universal. Bahasa akan terus berkembang dan memiliki aneka ragam atau variasi.